Minggu, 03 Juni 2012

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam kehamilan


HAND OUT
Mata Kuliah                :  Asuhan Kebidanan I (KEHAMILAN)
Kode Mata Kuliah      :  Bd. 301
Topik                           :  Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam kehamilan
Sub Topik                    :
1.      Faktor  kesehatan
2.      Faktor psikologi
3.      Faktor lingkungan, social, budaya, ekonomi
Waktu                         :  120 menit
Dosen                          :  Mira Bella, SST
Objek perilaku siswa

A.    TUJUAN

1.   Umum :
Setelah menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), Mahasiswa Program Studi D III Kebidanan akan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan bantuan normal, didasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil evidence baced dalam praktik antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen kebidanan dengan pokok-pokok bahasan konsep terjadinya kehamilan, adaptasi fisiologi dan psikologi ibu hamil, factor yang mempengarihi ibu hamil, kebutuhan ibu hamil, asuhan ibu hamil pada kunjungan awal dan ulang, deteksi terhadap komplikasi ibu dan janin serta pendokumentasiannya, pada mata kuliah yang diajarkan.

2.   Khusus  :   Pada akhir mata kuliah mahasiswa mampu :

-          Pada akhir mata kuliah mahasiswa dapat Mendeskripsikan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam kehamilan
-          Pada akhir mata kuliah mahasiswa dapat Menjelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam kehamilan
Oval: METODE
METODE


 



Tanya Jawab
Evaluasi
Roleplay






REFERENSI


 


1.      Asrinah, dkk.2010. Asuhan Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu MIMS Bidan. Edisi pertama. 2010
2.      Cuningham, F. Gary.Dkk, Obstetri William Vol 1 Edisi 21, EGC,Jakarta, 2006, Hal: 221-226.
3.      Ditjen,Pememberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkunga Pemukiman (PPM dan PLP) HIV/AIDS Prevention Project (HAPP)/USAID. Alat kelamin dan semua yang perlu kita ketahui tentang penyakit menular seksual.Buku Saku Penjangkau Masyarakat
4.      Sulistyawati,Ari,S.Si.T. 2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta :Salemba Medika,2009
5.      Yeyen,Ai,S.Si.T, Yulianti,Lia,Am.Keb,MKM. Maemunah,Hj,Amkeb,M.Kes. Susilawati,Lilik,Hj,Amkeb.,M.Kes.2009.Asuhan Kebidanan I (kehamilan).Jakarta : Trans Info Media.2009  





PENDAHULUAN


 





Masa kehamilan merupakan masa terjadinya perubahan-perubahan besar dalam keluarga, tubuh serta keseimbangan emosi. Untuk menjaga keseimbangan, menjaga tubuh agar tetap sehat dan mencari ahli kesehatan atau orang yang mendukung wanita selama kehamilan sangat penting. Begitu juga persiapan bagi seluruh anggota keluarga dan informasi yang tepat selama kehamilan untuk menghadapi masa kelahiran dan membesarkan anak.
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang aktual.  Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak semua ibu mengetahuinya.  Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan ekonomi).  Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.  
Tujuan Prenatal Care , pada umumnya memfasilitasi dan meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak yaitu untuk menurunkan angka mortalitas dan morbiditas . Lebih penting lagi , tujuan prenatal care bagi keluarga yaitu untuk memajukan perkembangan bagi kesejahteraan keluarga dan interasi yang positif antara orang tua dan anak.
Untuk mencapai tujuan diatas diperlukan suatu usaha dari ibu dan keluarga , dengan cara memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama kehamilan. Tujuan dari prenatal care tersebut untuk mengetahui perubahan-perubahan psikologis yang nantinya akan memepengaruhi kehamilan. Wanita yang merasa positif terhadap bayi didalam kandungannya akan membuat persalinannya berjalan lancar , hingga kemungkinan bayinya menderita masalah mental atau fisik sangat kecil. Sebaliknya wanita yang tidak senang atau tidak menginginkan bayinya dapat mengalami kesulitan saat melahirkan dan bayinya sangat berpeluang mangalami masalah pada fisik atau tingkah laku.
Diduga hal itu karena janin dapat merasakan perasaan ibunya terhadap dirinya. Karena itu pada handout ini , menjelaskan tentang pentingnya memahami perubahan psikologis yang mempengaruhi kehamilan. Pengetahuan ini sangat diperlukan bagi bidan dalam melaksanakan tugas dan profesinya.



Flowchart: Terminator: URAIAN MATERI

A.      FAKTOR-FAKTOR YANG MEPENGARUHI KEHAMILAN
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan, yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi
1.   Faktor-faktor Fisik yang Mepengaruhi Kehamilan
a.      Status Kesehatan/penyakit
Ada dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang dialami ibu hamil:
v  Penyakit atau komplikasi akibat lansung kehamilan
        Termasuk dalam klsifikasi ini adalah hyperemesis gravidarum, preklamsia/eklamsia, kelainan lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin, perdarahan antepartum, gameli
v  Penyakit atau kelainan tidak lansung
Terdapat hubungan timbale balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Conto: penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, penyakit menular seksual.
Beberapa pengaruh terhadap kehamilan adalah abortus, intra uterin fetal death (IUFD), anemia berat, infeksi transplasenta, partus prematurus, dismatur, asfiksia neonaturum, shock, perdarahan. Penyakit jantung dapat memperberat kehamilannya karena jantung yang tidak normal tidak dapat menyesuaikan kerjanya terhadap perubahan fisiologis seperti hipervolemia dan terdesaknya jantung dan diafragma karena pembesaran rahim. Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar atau memperberat penyakit jantung bahkan menyebabkan payah jantung (Dekompensasi Cordis). Pengaruh penyakit jantung pada kehamilan adalah dapat menyebabkan terjadinya abortus, prematuritas, dismaturitas, lahir mati dan IUFD.
Penyakit asma sering merupakan penyakit keturunan, diagnosis biasanya mudah didapat karena ibu tersebut telah sering berobat kepada dokter atau pengobatan non medis.  Asma dapat berkurang atau bertambah dalam kehamilan, kehamilan akan berlangsung tanpa gangguan kecuali apabila sering kambuh.  Jika ibu kerap mengalami sesak nafas,janin akan kekurangan oksigan hingga menghambat proses tumbuh kembangnya.  Kareana itulah ibu hamil harus berupaya agar asmanya tidak kambuh dan apabila kambuh dapat diberikan obat-obatan atau oksigen setelah berkonsultasi dengan dokter.
Ibu hamil rawan mengalami kenaikan kadar gula darah yang tidak pernah dialami sebelum hamil.  Karena gangguan ini juga bisa dialami ibu hamil yang sebelumnya tidak punya riwayat diabetes.  Gejala diabetes terhadap kehamilan dapat menyebabkan janin mengalami kelainan kongenital,partus prematurus, hidramnion, preeklamsia, kelainan latak janin dan insufisiensi plasenta.
b.    Status Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kahmilan.  Banyak wanita yang tidak mengetahui manfaat gizi  bagi hamil (diet ibu hamil). Masalah inilah yang menjadi tugas kita sebagai seorang bidan untuk menerangkannya disetiap kunjungan ibu.  Meskipun bukan merupakan jaminan, dengan mengikuti anjuran diet atau makanan yang terbaik bagi wanita hamil, akan sangat membantu mendapatkan kehamilan yang nyaman, tidak saja ia akan membantu menghindari atau mengurangi rasa mual dipagi hari dan gangguan pada pencernaan,diet ini juga membantu  ibu mengurangi rasa letih,mencegah susah buang air besar dan ambien/hemorrhoid, mencegah infeksi pada sistem kemih, anemi dan kejang pada kaki.
Kebutuhan ibu hamil akan nutrisi lebih tinggi dibandingkan saat sebelum hamil dan kebutuhan tersebut semakin bertambah pada saat ibu menyusui bayinya.  Kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan nutrisi maka ibu harus makan makanan yang benyak mengandung gizi karena makanan tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta, buah dada dan kenaikan metabolisme dan apabila kekurangan dapat menyebabkan terjadinya abortus (pada kehamilan trimester I) atau terjadiya partus premeturus. Berikut  ini adalah table 1.1 kebutuhan ibu hamil akan zat makanan pada saat ibu dalam keadaan tidak hamil,hamil dan mneyusui.
Kebutuhan kalori dan
Zat makanan
Tidak hamil
Hamil
Menyusui
Kalori
Protein
Kalsium
Zat bezi
Vitamin A
Vitamin D
Thiamni
Roboflavin
Niasin
Vitamin C
2000 kkal
55 g
0,5 g
12 g
5000 IU
400 IU
0,8 mg
1,2 mg
13 mg
60 mg
2300 kkal
65 g
1 g
17 g
6000 IU
600 IU
1 mg
1,3 mg
15 mg
90 mg
2700 kkal
80 g
1 g
17 g
7000 IU
800 IU
1,2 mg
1,5 mg
18 mg
90 mg
Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum kopi ataupun teh karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut jantung dan Tekanan Draha, disamping bisa menyebabkan iritasi lambung.  Kafein bersifat diuretik sehingga ibu menjadi sering buang air kecil akibatnya mengurangi jumlah mineral penting seperti : kalium,kasium dan magnesium dalam tubuh.  Kondisi ini menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit tubuh padahal keseimbnagan elektrolit tubuh berfungsi untuk menjaga kerja jantung dan alat-alat tubuh lain dengan baik. Proporsi kenaikan barat badan selama hamil adalah sebagai berikut:
1.   Kenaikan berat badan trimester I  lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini hamper seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
2.   Kenaikan berta badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3 kg/minggu sebesar 60 dan kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan pada ibu
3.   Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau 0.3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan jaringan janin.
Mual muntah sering di alami wanita hamil pada awal-awal kehamilan yangs ering disebut dengan morning sickness.  Penyebab dari morning sickness tidak diketahui dengan jelas meskipun sejumlah pendapat telah dikemukakan antara lain karena ada perubahan kada hormon,kadar gula darah yang rendah (mungkin disebabkan karena pola makan tidak teratur), kelebihan gastrik,peristaltik lambat, perubahan uterus dan faktor emosional yang memicu terjadinya mual muntah.  Sebenarnya mual muntah ini normalnya terjadi hanya pada kehamilan trimseter pertama.
c.    Gaya Hidup
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti yang banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini, misalnya kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain, dapat memperbesar kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah satu gejala kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari, keletihan, sakit punggung, dan gangguan pencernaan.
š Subtance abuse
Salah satu yang mempengaruhi kehamilan dilihat dari gaya hidup adalah faktor Subtance abuse. Subtance abuse adalah sebagai perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil termasuk penyalahgunaan zat-zat atau obat tertentu yang membahayakan ibu hamil. Berikut beberapa contoh tindakan dari Subtance abuse.  Pengaruh obat terhadap janin selama hamil tidak tergantung dari macam obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat tersebut diberikan. Obat-obat yang diberikan kapada ibu hamil dapat menimbulkan efek pada janin seperti, kelainan bentuk anatomic atau kecacatan pada janin terutama penggunaan obat pada trimester I, kelainan faal alat tubuh dan gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Penggunaan obat terlarang selam kehamilan sangat membahayakan bagi ibu maupun janin. Kokain misalnya, yang tidak saja menembus plasenta, tetapi juga dapat menghancurkannya,  mengurangi aliran darah ke janin dan menghambat pertumbuhannya. Komplikasi kehamilan yang lain juga dapat terjadi termasuk keguguran, lahir premature dan lahir mati.
Kadang-kadang pengaruh obat ini baru terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika menginjak usia remaj dan dewasa. Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil dapat melalui plasenta dan mencapai plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu perkembangan janin. Maka sebaliknya berhati-hati dalam berhati-hati dalam memberikan obat sewaktu hamil. Alkohol dalam jumlah banyak selama kehamilan dapat menyebabkan sejumlah besar masalah pada jani. Hal ini karena alcohol akan memasuki aliran darah janin dengan jumlah konsentrasi yang sama dengan konsentrasi alcohol dalam darah ibu, jadi setiap kali ibu minim alcohol janinnya juga ikut serta. Peminum berat semasa kehamilan disamping mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan yang serius juga dapat menyebabkan FAS (Fetal Alcohol Syndrom) pada janin. Digambarkan seperti mengalami kondisi setelah mabuk,  bayi ini lahir denganukuran kecil, biasanya cacatmental dengan berbagai kelainan bentuk (terutama pada kepala dan wajah, tangan, dan kaki). Dan angka kematian bayi yang tinggi.
Resiko pada kehamilan juga dapat meningkatkan resiko keguguran, lahir premature, berat lahir yang rendah, dan komplikasi selama masa persiapan kelahiran dan persalinan. Dari bukti yang ada, nasehat yang terbaik bagi wanita hamil yang akan hamil adalah tidak mengkonsumsi alcohol. Diharapkan bahwa efek samping alcohol pada kehamilan akan hilang setelah wanita yang bersangkutan berhenti minum.
Pengaruh sinar rongent atau radiasi terhadap kehamilan terutama adalah pada trimester I (umur 4 sampai 9 minggu dari hari pertama menstruasi terakhir). Pada kehamilan trimester I merupakan tahap dasar pembentukan organ termasuk organ vital otak, sumsum tulang belakang, jantung, ginjal, dan pernafasan, sehingga paparan sina X-ray pada umur kehamilan ini akan menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin, retardasi mental pada janin, abortus dan persalinan prematurus. Efek radiasi terhadap janin tergantung dari umur kehamilan beberapa saat paparan radiasi berlansung dan seberapa besar jumlah radiasi yang diterima.
Tabel 1.2 Daftar yang berpotensi membahayakan atau menimbulkan kelainan pada janin

Nama obat
Kemungkinan pada bayi
Kloramfenikol
Gangguan pernafasan, grey sindrom (sindrom abu-abu)
Tetrasiklin
Gangguan pertumbuhan tulang, perubahan warna gigi, gigi rapuh
Dehidrosetreptomisin
Tuli
Steptomosin
Gangguan keseimbangan
Amitripin
Iritabilitas neonates
Ampetamin
Iritabilitas, tidak mau menyusui, takhikardi, malformasi kardiovaskuler dan muskuluskiletal
Nitrofurantoin
Gangguan dalam darah
Fenasetin
Gangguan dalam darah
Anti diabetic per oral
Kematian janin dalam kandungan
Anti kanker
Trombositopenia, cacat bawaan
Anti malaria
Kelainan congenital
Aspirin
IUGR
Ibu profen
Kontriksi duktus arteriosus
Paracetamol
Disklokasi sendi paha dan clubfoot
Vitamin dengan dosis tinggi
Kerusakan ginjal, defek susunan saraf pusat dan kranifasil, skobut, ketidakmampuan belajar, kerusakan hati dan tulang.

š Perokok
Pengguanaan tembakau adalah salah satu penyebab yang menjerumuskan ke masalah-masalah pralahi. Berapa di antaranya yang serius adalah perdarahan pervaginam, keguguran, tertanamnya plasenta pada tempat yang tidak normal, pelepasan plasenta yang terlalu dini, pecahnya ketuban dan persalinan.
Berbagai gangguan terhadap hasil akhir kehamilan di laporkan berkaitan dengan merokok selama hamil. Gangguan tersebut adalah berat lahir rendah akibat persalinan premature atau gangguan pertumbuhan janin, kematian janin dan bayi, serta solusio plasenta. Mekanisme patofisiolofi yang diperkirakan berperan menimbulkan gangguan kehamilan ini antara lain meningkatkan kadar karboksi hemoglobin janin, berkurangnya aliran darah utero plasenta, dan hipoksia. Bahwa ibu hamil yang merokok dapat lamnsung mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim. Yang paling penting sering terjadi adalah berat lahir yang rendah, disamping resiko gangguan pernafasan pada janin. Hasil penelitian menunjukan baik perokok aktif maupun pasif ada hubungan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah, yang berdampak pada perkembangan anak. Penelitian pada anak-anak 6-9 tahun dengan ibu peroko aktif, peroko pasif, dan ibu tanpa rokok ketika hamil, menunjukan: anak-anak dengan ibu tanpa lebih baik dalam kemampuan berbicara, berbahasa, intelektual, visual, dan perilaku.

š Hamil diluar nikah dan Kehamilan tak diharapkan
Remaja bias bilang kalau seks bebas ata seks pra-nikah itu enak untuk dilakukan. Akan tetapi, bila remaja melihat , memahami, ataupun merasakan akibat dari perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan. Salah satu resiko dari seks pra nikah atau seks bebas itu adalah kehamilan yang tidak diharapkan (KTD). Kehamilan yang tak direncanakan sebelumnha bias merampas “kenikmatan” masa remaja yang seharusnya dinikmati oleh setiap remaja, lelaki maupun perempaun. Walapun kehamilan itu sendiri dirasakan lansung oleh perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus bertanggung jawab. Ada dua hal yang bias dan biasa dilakukan oleh remaja jika mengalami KTD: Mempertahankan kehamilan atau mengakhiri  kehamilan (aborsi). Semua tindakan tersebut dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun social.
Masa sekarang kehamilan yang tiadak diinginkan bukan hanya terjadi pada pasangan yang telah menikah tapi juga pada perempuan yang melakukan seks bebas karena terlalu lama berpacaran dan menunda masa menikah menyebabkan remaja melakukan hubungan seks pra nikah yang kemudian menjadi hamil. Keadaan ini menyebabkan nereka mengalami resiko fisik, resiko psikis, resiko social, dan resiko ekonomi. Karena keadaan ini ada yang menyelesaikan dengan menikah dan mempertahankan kehamilan dan lebih memilih menggugurkan kandungannya karena sebab-sebab diatas.
Dinegara berkembang, jutaan anak hidup dan bekerja dijalanan dan banyak diantaranya mereka yang terlibat dalam “seks demi brtahan hidup” (survival seks) dimana mereka menukar seks untuk memperoleh makanan, uang, jaminan keamanan maupun obat-obatan terlarang. Hal ini dapat menyebabkan kehamilan yang tidak diinginkan dan mengakhirinya dengan menggugurkan baik pada tenaga terlatih maupun tidak.
2.   Faktor-faktor Fisikologis yang Mepengaruhi Kehamilan
a.        Stresor Internal dan Eksternal
Kehamilan adalahsuatu krisis maturnitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya dia siap menjadi seorang yang bebas dan berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur hidup berkomitmen untuk merawat seorang individu lain.
       Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Sering kali kita mendengar seorang wanita mengatakan sangat bahagia karena dia akan menjadi ibu namun tidak jarang ada seorang wanita merasa khawatir akan terjadi masalah pada kehamilannya. Perubahan psikologis pada ibu hamil TM I umumnya terjadi penolakan, kecemasan, dan kesedihan, kemudian TM II ibu sudah merasa lebih nyaman dan pada TM III rasa tidak nyaman dapat timbul kembali karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek di samping perasaan sedih akan berpisah dengan bayi dalam kandungannya.
Konflik dan masalah yang di hadapi seorang wanita yang hamil dapat memberikan pengaruh terhadap kehamilannya. Dengan suasana hati yang tenang, seorang wanita hamil dapat melalui dan menjalani kehamilan dengan sehat.
Faktor psikologis  yang  berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari luar diri ibu hamil (eksternal).

v  Stresor internal
         Faktor psikologis yang berasal dari dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh perubahan dan pengaruh hormonal yang terjadi selama kehamilan. Ibu hamil yang kepribadiannya immature (kurang matang)  biasanya di jumpai pada calon ibu yang biasanya masih sangat muda,introvert (tidak mau berbagi dengan orang lain) atau tidak seimbang antara perilaku dan perasaannya,cenderung menunjukkan emosi yang tidak stabil dalam menghadapi kehamilannya di bandingkan dengan ibu hamil yang memiliki kepribadian yang mantap  dan dewasa.Ibu hamil dengan kepribadian yang seperti ini biasanya menunujukkan ketakutan dan kecemasan terhadap dirinya dan bayi yang di kandungnya selama kehamilan  merupakan beban yang sanagat berat dan tidak menyenangkan selama kehamilan.Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami depresi selama kehamilannya.Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat berat dan tidak menyenangkan.
         Demikian pula dengan pengaruh perubahan hormon yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam perubahan emosi,membuat perasaan jadi tidak menentu ,konsentrasi berkurang dan sering pusing.Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan tibulnya stres yang menyebabkan ibu sering murung.
         Faktor-faktor lainnya yaitu pemicu stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri.Adanya beban fisikologis yang di tanggung  oleh ibu dapat menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi lahir.Anak akan tumbuh  menjadi seseorang dengan kepribadian yang tidak baik,bargantung pada kondisi stres yang di alami oleh ibunya,seperti anak  yang menjadi seseorang dengan  kepribadian tempramental,autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder).Inu tentu saja tidak kita harapkan .oleh karena itu ,pemantauan kesehatan fsikologis pasien sangat perlu di lakukan.

v  Stresor eksternal
Faktor psikologis yang berasal dari luar  diri ibu dapat berupa pengalaman ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang bahagia  dan mendapatkan cukup cinta kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak di anggap sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia akan terdorong secara psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya.Selain itu pengalaman ibu  yang buruk tentang proses kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma  berat bagi ibu dapat juga menimbulkan gangguan emosi yang mempengaruhi kehamilanya.
Gangguan emosi baik berupa stress atau depresi yang dialami pada trimester pertama kehamilan akan berpengaruh pada janin karena pada saat itu janin sedang dalam masa pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR.
Bukan hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak akan mengalami kesulitan belajar,sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karna dalam kehamilan ibu sering merasa gelisah  maka terjadi perubahan neorotransmiter di otaknya dan mempengaruhi neorotransmiter janin melalui plasenta..Selain itu dapat meningkatkan neural adrenalin,serotonin dan gotamin yang bias masik ke predaran darah janin sehingga mempengaruhi system sarafnya.
Oleh karena itu dalam memberikan asuhan antenatal ,bidan harus mampu  memberikan pendidikan parent education sejak kehamilan trimester I sehingga orang tua mendapat banyak pengetahuan terutama tentang perubahan yang terjadi selama kehamilan dan di harapkan bias beradaptasi pd perubahan –perubahan psikologis tersebut.
Pemicu stres yang berasal dari luar  juga bentuknya sangat bervariasi.Misalnya masalah ekonomi,konflik keluarga ,pertengkaran dengan suami,tekanan dari lingkungan (respos negatif dari lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali),dan masih banyak kasus yang lainnya.

b.      Support Keluarga
Ibu merupakan  salah satu anggota keluarga yang sangat berpengaruh sehingga apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi  keadaan keluarganya.
Bagi pasangan baru kehamilan merupakan kondisi dari masa anak menjadi orang tua sehingga kehamilan merupakan sesuatu yang di anggap krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat di ikuti oleh stress dan kecemasan.Jika krisis tersebut tidak dapat di pecahkan maka akan menimblkan tingkahlaku maladatif dalam keluarga dan mungkin akan terjadi perpecahan antara anggota keluarga.kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukses adalah kekuatan bagi keluarga untuk menjalin hubungan baik.
Tugas keluarga yang saling melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang di akibatkan kehamilan dapt di tempuh dengan jalan : merencanakan dan mempersiapkan kehadiran anak,mengumpulkan dan memberikan informasi  bagaimana merawat dan menjadi ibu atau ayah bagi bayi.
Sedangkan dukungan keluarga yang dapat di berikan agar kehamilan daoat berjalan lancer antara lain : Memberikan dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya ,member dukungan pada ibu untuk menerima dan mempersiapkan  peran sebagai ibu,member dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap persalinan,member dukungan pada ibu untuk menciptakan hubungan yang kuat antara ibu dan anak yang di kandung nya melalui perawatan  kahamilan dan persalinan yang baik,menyiapkan keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Setiap tahap usia kehamilan ,ibu akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis . Ibu harus melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi,dimana sumber stres terbesar  terjadi karena dalam rangka melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu ,ibu hamil sangat membutuhkan dukungan intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan perhatian dan kasih sayang.

c.       Subtance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya kehamilan atau membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara teratur, misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka panjang pada janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan sangat membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.

d.      Kekerasan Yang Dilakukan Oleh Pasangan (Partner Abuse).

Perlakuan kekerasan terhadap fisik atau kekerasan seksual yang di lakukan pasangannya. Satu kekerasan wanita hamil yaitu Aborsi. Hal ini di sebabkan karena kehamilan yang tidak di inginkan, Penyebabnya :
v  Seks sebelum nikah
v  Terlalu banyak punya anak
v  Faktor ekonomi
v  Korban perkosaan

        Kekerasan terhadap pekerjaan (diskriminasi gender), di dalam rumah tangga masih ada tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan yang berat, perbedaan ekonomi menyebabkan wanita hamil mendapatkan fasilitas kesehatan yang minim, gizi buruk. Akibat dari kekerasan terhadap wanita hamil yaitu :
 Dapat menimbulkan stresbahkan depresi sehingga berpengaruh terhadap janinyang sedang di kandungnya. Janin dapat lahir secara prematur dan mengalami gizi buruk.
 Kesakitan dan kematian ibu dan janin. Hal tersebut dapat terjadi jikaibu ibu hamil mendapat perlakuan kekerasan secara fisik ataupun seksual.
        Hasil penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita yang telah bersuami.Setia bentuk kekerasan yang di lakukan oleh pasangan harus slalu di waspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi akan membahayakan ibu dan bayinya.Sewaktu pasien mengalami perasaan terancam yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janinnya

3.   Faktor-faktor lingkungan, social, budaya dan ekonomi yang Mepengaruhi Kehamilan
š Kebiasaan adat istiadat
Ada beberapa kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung “kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa, pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif. Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis dengan masyarakat.
Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelompok masyarakat denagn kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan respon dalam mengahadapinya. Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi serta pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan ibunya perlu dilihat dalam aspek biopsikokulturalnya sebagai suatu kesatuan bukan hanya dilihat semata dari aspek biologis dan fisiologisnya.
Tiap perpindahan dari satu tahapan kehidupan kepada tahapan kehidupan yang lainnya merupakan suatu masa krisis yang gawat atau membahayakan baik bersifat nyata ataupun tidak nyata sehingga diadakan serangkaian upacara bagi wanita hamil untuk mencari keselamatan bagi diri wanita serta bayinya. Contoh diJawa : ada mitoni, procotan dan brokohan, sepasaran, selapanan.
Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan makanan menurut bentuk atas sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis makanan yang dianggap dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya. Fkator yang ikut dalam tingginya AKI di Indonesia adalah faktor social budaya. Ada nilai-nilai tentang gender dan kodrat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang perlu dirubah agar nilai-nilai yang ada dapat memberikan peran yang positif  terhadap upaya penurunan AKI. Nilai-nilai dimaksud yang dapat dihimpun adalah:
·      Kehamilan merupakan peristiwa alami terjadi pada kaum permpuan sehingga sudah seharusnya resiko ditanggung oleh perempuan. Kehamilan adalah kodrat perempuan, akan tetapi resikonya haru ditanggung bersama oleh suami, keluarga, dan perempuan itu sendiri.
·      Sampai saat ini banyak perempaun yang tidak mempunyai hak terhadap kesehatan reproduksinya. Berapa kali perempuan ingin hamil selama masa suburnya, kepingin hamil, dengan cara bagaimaan mengatur kehamilannya.
·      Dalam konteks social dan keluarga, kekuasaan dan pengambilan keputusan dalam menunggu keluarga. Bahkan setelah terjadi komplikasi pesalinan pun mereka masih berembuk untuk menentukan sikap sehingga terjadi keterlambatan pertolongan, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran tentang berbagai opsion yang tersedia.
·      Kebiasaan di daerah tertentu yang membahayakan kondisi ibu dan bayinya seperti pada saat hamil dan melahirkan ibu disuruh tinggal di hutan dalam sebuah gubuk kecil sampai ia melahirkan bayinya
·      Banyaknya mitos yang merugikan perempuan seperti dilarang makan-makanan tertentu
·      Norma yang berlaku dimasyarakat bahwa perempaun seyogyanya makan bagian yang terakhir dari suaminya, orang tian dan anak-anaknya ini menyebabkan banyak perempuan yang mengalami anemia dan kekurangan gizi kronis
·      Sikap individualistic masyarakat yang mengganggap kelahiran merupakan tangguang jawab keluarga saja sehingga bantua /gotong royong membantu ibu hamil, melahirkan tidak ada dalam masyarakat.


š Fasilitas  kesehatan
Survey yang pernah dilakukan tentang pemanfaatan fasilitas oleh ibu hamil menunjukkan bahwa alasan kurang memadainya asuhan kehamilan berbeda-beda berdasarkan kelompok soail/etnuk, usia, dan metode pembayaran. Alasan yang paling sering adalah karena tidak menyadari bahwa dirinya telah hamil. Alas an lainnya adalah karena tidak mempunyai cukup biaya untuk memeriksakan diri. Fasilitas kesehatan mempunyai peran yang penting bagi suatu kehamilan. Wanita hamil yang secara rutin memeriksakan kehamilan ke fasilitas kesehatan akan mendapatkan perawatan kehamilan yang lebih baik. Dengan memeriksakan, deteksi dini terhadap komplikasi yang sedang dihadapi dapat dilakukan dengan cepat. Hal ini teentu mempengaruhi keadaan kehamilan, dimana kehamilan akan dapat terus dipantau agar selalu berda dalam keadaan kehamilan yang sehat. Namun hal ini juga tergantung dari tenag kesehatan yang ada.
            Indonesia merupakan suatu Negara yang laus. Sayangnya luas wilayah ini belum dapat di imbang dengan cakupa ketersediaan sarana-saran layanan public termasuk dalam bidang kesehatan. Beberapa desa, masih kesulitan untuk mendapatkan akses layanan kesehatan. Tidak semua desa memiliki puskesmas dan tenaga medis seperti dokter, bidan, perwat/mantra. Dan masyarakat yang jau dari sarana kesehatan akan semakin diburuk lagi manakala fasilitas tranfortasi seperti angkutan umum yang terbatas atau bias juga fasilitas jalan yang tidak memungkinkan angkutan umu memasuki di daerah yang jauh dari fasilitas dan apalagi bila malam hari banyak desa seperti mati lampu yang tidak Nampak aktifitas masyarakat. Tak dapat dielakkan bahwa masih banyak jala-jalan yang belum diaspal dan jalan yang diaspalpun banyak yang rusak.
                        Bila keadaan tersebut msih banyak di jumpai maka ibu hamil yang akan melahirkan (pada malam ghari) akan sangat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dari tenaga kesehatan dengan tepat. Akhirnya bila faktor-faktor yang ada ini saling ketemu maka kematian ibu dan bayi akan sulit dielakkan.

š Ekonomi
Tingkat social ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula. Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas, selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih fokus untuk mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama masalah pemenuhan kebutuhan primer. Pada sisi lain kesadaran masyarakat akan pentingnya memeriksakan kehamilan masih kurang. Dengan situasi ekonomi yang sangat sulit dan pandangn yang belum menjadikan kesehatan ibu hamil dan melahirkan sebagai kebutuhan poko yang diprioritaskan, akan masyarakat semakin akan berkuarang untuk berkunjung ke bidan atau tenag kesehatan lainnya untuk memeriksakan kehamilannya.
Disamping itu kemiskinan yang melilit keluarga ibu hamil seringkali memaksa ibu yang sedang hamil untuk tetap bekerja seperti sebelum hamil. Pada hal masa kehamilan akan sangat rawan bila ibu harus banyak bekerja dan mengeluarkan energy yang besar. Rasa lelah akibat kerja besar yang akan dilakukan dapat menganggu kehamilan dan janinnya, yang dapat membawa resiko keguguran dan bahkan kematian bagi ibu.

Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau poliklinik kebidanan.  Adapun tujuan dari pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut adalah :
  • Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
  • Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
  • Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
  • Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
  • Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
  • Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya, dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan fisik ibu sebelum dan selama hamil.











Oval: KESIMPULAN







Dalam kehamilan ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik, psikologis dan faktor lingkungan, sosial, budaya serta ekonomi
a.       Faktor Fisik
Wanita hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem tubuhnya.  Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:


·         Status kesehatan
·         Status gizi
·         Gaya hidup
b.      Faktor Psikologi
Perubahan- perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
·         Stressor
·         Support keluarga
·         Substance abuse
·         Partner abuse
c.       Faktor Lingkungan
Faktor ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil


ALAT BANTU
MENGAJAR



                            Hand Out, Infocuss
                            Papan Tulia, Spidol
                            Laptop
                            Flipchakt

BAHAN DAN
   SUMBER



Hand Out
Sap
Power Point





3 komentar: