HAND OUT
Mata Kuliah :
Asuhan Kebidanan I (KEHAMILAN)
Kode Mata Kuliah : Bd. 301
Topik :
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam
kehamilan
Sub
Topik :
1. Faktor kesehatan
2. Faktor
psikologi
3. Faktor
lingkungan, social, budaya, ekonomi
Waktu :
120 menit
Dosen :
Mira Bella, SST
Objek
perilaku siswa
A. TUJUAN
1. Umum
:
Setelah
menyelesaikan mata kuliah ini (pada akhir semester), Mahasiswa Program Studi D
III Kebidanan akan mampu memberikan asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan
bantuan normal, didasari konsep-konsep, sikap dan ketrampilan serta hasil
evidence baced dalam praktik antenatal yang menggunakan pendekatan manajemen
kebidanan dengan pokok-pokok bahasan konsep terjadinya kehamilan, adaptasi
fisiologi dan psikologi ibu hamil, factor yang mempengarihi ibu hamil,
kebutuhan ibu hamil, asuhan ibu hamil pada kunjungan awal dan ulang, deteksi
terhadap komplikasi ibu dan janin serta pendokumentasiannya, pada mata kuliah
yang diajarkan.
2. Khusus : Pada
akhir mata kuliah mahasiswa mampu :
-
Pada akhir mata kuliah mahasiswa dapat
Mendeskripsikan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam kehamilan
-
Pada akhir mata kuliah mahasiswa dapat
Menjelaskan Faktor-Faktor yang Mempengaruhi dalam kehamilan
METODE
Tanya Jawab
Evaluasi
Roleplay
REFERENSI
1. Asrinah, dkk.2010. Asuhan
Kebidanan Masa Kehamilan. Yogyakarta: Graha Ilmu MIMS Bidan. Edisi pertama.
2010
2. Cuningham, F. Gary.Dkk, Obstetri
William Vol 1 Edisi 21, EGC,Jakarta, 2006, Hal: 221-226.
3. Ditjen,Pememberantasan Penyakit
Menular dan Penyehatan Lingkunga Pemukiman (PPM dan PLP) HIV/AIDS Prevention
Project (HAPP)/USAID. Alat kelamin dan semua yang perlu kita ketahui tentang
penyakit menular seksual.Buku Saku Penjangkau Masyarakat
4. Sulistyawati,Ari,S.Si.T.
2009.Asuhan Kebidanan Pada Masa Kehamilan.Jakarta :Salemba Medika,2009
5. Yeyen,Ai,S.Si.T,
Yulianti,Lia,Am.Keb,MKM. Maemunah,Hj,Amkeb,M.Kes.
Susilawati,Lilik,Hj,Amkeb.,M.Kes.2009.Asuhan Kebidanan I (kehamilan).Jakarta :
Trans Info Media.2009
PENDAHULUAN
Masa kehamilan
merupakan masa terjadinya perubahan-perubahan besar dalam keluarga, tubuh serta
keseimbangan emosi. Untuk menjaga keseimbangan, menjaga tubuh agar tetap sehat
dan mencari ahli kesehatan atau orang yang mendukung wanita selama kehamilan
sangat penting. Begitu juga persiapan bagi seluruh anggota keluarga dan
informasi yang tepat selama kehamilan untuk menghadapi masa kelahiran dan
membesarkan anak.
Status kesehatan ibu hamil sangat berpengaruh terhadap masa
depan kesejahteraan janin dan merupakan suatu cerminan dari keadaan janin yang
aktual. Status kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yang tidak
semua ibu mengetahuinya. Bukan hanya faktor fisik ibu yang dapat dinilai
dengan status kesehatan, melainkan juga sehat dalam arti ibu tidak merasa
terpaksa mempersiapkan segala sesuatu untuk kehamilannya (faktor sosbud dan
ekonomi). Dengan begitu sangat perlu bagi para tenaga kesehatan untuk
memahami seluruh kebutuhan ibu dalam masa antenatal, intranatal dan postnatal
yang akan sangat menunjang proses persalinan nanti.
Tujuan Prenatal Care , pada umumnya memfasilitasi dan
meningkatkan kesejahteraan ibu dan anak yaitu untuk menurunkan angka mortalitas
dan morbiditas . Lebih penting lagi , tujuan prenatal care bagi keluarga yaitu
untuk memajukan perkembangan bagi kesejahteraan keluarga dan interasi yang
positif antara orang tua dan anak.
Untuk mencapai tujuan diatas diperlukan suatu usaha dari ibu
dan keluarga , dengan cara memeriksakan kehamilannya minimal 4 kali selama
kehamilan. Tujuan dari prenatal care tersebut untuk mengetahui
perubahan-perubahan psikologis yang nantinya akan memepengaruhi kehamilan.
Wanita yang merasa positif terhadap bayi didalam kandungannya akan membuat
persalinannya berjalan lancar , hingga kemungkinan bayinya menderita masalah
mental atau fisik sangat kecil. Sebaliknya wanita yang tidak senang atau tidak
menginginkan bayinya dapat mengalami kesulitan saat melahirkan dan bayinya
sangat berpeluang mangalami masalah pada fisik atau tingkah laku.
Diduga
hal itu karena janin dapat merasakan perasaan ibunya terhadap dirinya. Karena
itu pada handout ini , menjelaskan tentang pentingnya memahami perubahan
psikologis yang mempengaruhi kehamilan. Pengetahuan ini sangat diperlukan bagi
bidan dalam melaksanakan tugas dan profesinya.
A.
FAKTOR-FAKTOR
YANG MEPENGARUHI
KEHAMILAN
Ada tiga faktor yang mempengaruhi kehamilan,
yaitu faktor fisik, faktor psikologis dan faktor sosial budaya dan ekonomi
1.
Faktor-faktor
Fisik
yang Mepengaruhi Kehamilan
a.
Status Kesehatan/penyakit
Ada
dua klasifikasi dasar yang berkaitan dengan status kesehatan atau penyakit yang
dialami ibu hamil:
v Penyakit atau komplikasi akibat
lansung kehamilan
Termasuk
dalam klsifikasi ini adalah hyperemesis gravidarum, preklamsia/eklamsia, kelainan
lamanya kehamilan, kehamilan ektopik, kelainan plasenta atau selaput janin,
perdarahan antepartum, gameli
v Penyakit atau kelainan tidak lansung
Terdapat
hubungan timbale balik dimana penyakit ini dapat memperberat serta mempengaruhi
kehamilan atau penyakit ini dapat diperberat oleh karena kehamilan. Conto:
penyakit jantung, hipertensi, asma, DM, penyakit menular seksual.
Beberapa pengaruh terhadap kehamilan adalah abortus, intra uterin fetal
death (IUFD), anemia berat, infeksi transplasenta, partus prematurus, dismatur,
asfiksia neonaturum, shock, perdarahan. Penyakit jantung dapat memperberat
kehamilannya karena jantung yang tidak normal tidak dapat menyesuaikan kerjanya
terhadap perubahan fisiologis seperti hipervolemia dan terdesaknya jantung dan diafragma
karena pembesaran rahim. Maka dapat dipahami bahwa kehamilan dapat memperbesar
atau memperberat penyakit jantung bahkan menyebabkan payah jantung
(Dekompensasi Cordis). Pengaruh penyakit jantung pada kehamilan adalah dapat
menyebabkan terjadinya abortus, prematuritas, dismaturitas, lahir mati dan
IUFD.
Penyakit asma sering merupakan penyakit keturunan, diagnosis biasanya
mudah didapat karena ibu tersebut telah sering berobat kepada dokter atau
pengobatan non medis. Asma dapat berkurang atau bertambah dalam
kehamilan, kehamilan akan berlangsung tanpa gangguan kecuali apabila sering
kambuh. Jika ibu kerap mengalami sesak nafas,janin akan kekurangan
oksigan hingga menghambat proses tumbuh kembangnya. Kareana itulah ibu
hamil harus berupaya agar asmanya tidak kambuh dan apabila kambuh dapat
diberikan obat-obatan atau oksigen setelah berkonsultasi dengan dokter.
Ibu hamil rawan mengalami kenaikan kadar gula darah yang tidak pernah
dialami sebelum hamil. Karena gangguan ini juga bisa dialami ibu hamil
yang sebelumnya tidak punya riwayat diabetes. Gejala diabetes terhadap
kehamilan dapat menyebabkan janin mengalami kelainan kongenital,partus
prematurus, hidramnion, preeklamsia, kelainan latak janin dan insufisiensi
plasenta.
b. Status
Gizi
Status gizi merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi kahmilan.
Banyak wanita yang tidak mengetahui manfaat gizi bagi hamil (diet ibu
hamil). Masalah inilah yang menjadi tugas kita sebagai seorang bidan untuk
menerangkannya disetiap kunjungan ibu. Meskipun bukan merupakan jaminan,
dengan mengikuti anjuran diet atau makanan yang terbaik bagi wanita hamil, akan
sangat membantu mendapatkan kehamilan yang nyaman, tidak saja ia akan membantu
menghindari atau mengurangi rasa mual dipagi hari dan gangguan pada pencernaan,diet
ini juga membantu ibu mengurangi rasa letih,mencegah susah buang air
besar dan ambien/hemorrhoid, mencegah infeksi pada sistem kemih, anemi dan
kejang pada kaki.
Kebutuhan ibu hamil akan nutrisi lebih tinggi dibandingkan saat sebelum
hamil dan kebutuhan tersebut semakin bertambah pada saat ibu menyusui
bayinya. Kecukupan gizi ibu hamil dan pertumbuhan kandungannya dapat
diukur berdasarkan kenaikan berat badannya. Untuk memenuhi kebutuhan akan
nutrisi maka ibu harus makan makanan yang benyak mengandung gizi karena makanan
tersebut diperlukan untuk pertumbuhan janin, plasenta, buah dada dan kenaikan
metabolisme dan apabila kekurangan dapat menyebabkan terjadinya abortus (pada
kehamilan trimester I) atau terjadiya partus premeturus. Berikut ini
adalah table 1.1 kebutuhan ibu hamil akan zat makanan pada saat ibu dalam
keadaan tidak hamil,hamil dan mneyusui.
Kebutuhan kalori dan
Zat makanan
|
Tidak hamil
|
Hamil
|
Menyusui
|
Kalori
Protein
Kalsium
Zat bezi
Vitamin A
Vitamin D
Thiamni
Roboflavin
Niasin
Vitamin C
|
2000 kkal
55 g
0,5 g
12 g
5000 IU
400 IU
0,8 mg
1,2 mg
13 mg
60 mg
|
2300 kkal
65 g
1 g
17 g
6000 IU
600 IU
1 mg
1,3 mg
15 mg
90 mg
|
2700 kkal
80 g
1 g
17 g
7000 IU
800 IU
1,2 mg
1,5 mg
18 mg
90 mg
|
Ibu hamil juga tidak dianjurkan untuk minum kopi ataupun
teh karena kopi dan teh mengandung kafein yang dapat meningkatkan denyut
jantung dan Tekanan Draha, disamping bisa menyebabkan iritasi lambung.
Kafein bersifat diuretik sehingga ibu menjadi sering buang air kecil akibatnya
mengurangi jumlah mineral penting seperti : kalium,kasium dan magnesium dalam
tubuh. Kondisi ini menyebabkan ketidak seimbangan elektrolit tubuh
padahal keseimbnagan elektrolit tubuh berfungsi untuk menjaga kerja jantung dan
alat-alat tubuh lain dengan baik. Proporsi kenaikan barat badan selama hamil
adalah sebagai berikut:
1.
Kenaikan berat badan trimester I lebih kurang 1 kg. Kenaikan berat badan ini
hamper seluruhnya merupakan kenaikan berat badan ibu.
2.
Kenaikan berta badan trimester II adalah 3 kg atau 0,3
kg/minggu sebesar 60 dan kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan
jaringan pada ibu
3.
Kenaikan berat badan trimester III adalah 6 kg atau
0.3-0,5 kg/minggu. Sekitar 60% kenaikan berat badan ini dikarenakan pertumbuhan
jaringan janin.
Mual muntah sering di alami wanita hamil pada awal-awal
kehamilan yangs ering disebut dengan morning sickness. Penyebab dari
morning sickness tidak diketahui dengan jelas meskipun sejumlah pendapat telah
dikemukakan antara lain karena ada perubahan kada hormon,kadar gula darah yang
rendah (mungkin disebabkan karena pola makan tidak teratur), kelebihan
gastrik,peristaltik lambat, perubahan uterus dan faktor emosional yang memicu
terjadinya mual muntah. Sebenarnya mual muntah ini normalnya terjadi
hanya pada kehamilan trimseter pertama.
c. Gaya Hidup
Cara hidup yang serba sibuk dan terburu-buru seperti
yang banyak dijalani oleh para wanita pada masa kini, misalnya
kebiasaan begadang, bepergian jauh dengan berkendara motor dan lain-lain, dapat memperbesar
kemungkinan bahkan kadang-kadang langsung menyebabkan salah satu gejala
kehamilan yang tidak enak yaitu rasa mual di pagi hari, keletihan, sakit
punggung, dan gangguan pencernaan.
Subtance abuse
Salah satu yang mempengaruhi
kehamilan dilihat dari gaya hidup adalah faktor Subtance abuse. Subtance abuse
adalah sebagai perilaku yang merugikan atau membahayakan bagi ibu hamil
termasuk penyalahgunaan zat-zat atau obat tertentu yang membahayakan ibu hamil.
Berikut beberapa contoh tindakan dari Subtance abuse. Pengaruh obat terhadap janin selama hamil
tidak tergantung dari macam obat, akan tetapi juga tergantung dari saat obat
tersebut diberikan. Obat-obat yang diberikan kapada ibu hamil dapat menimbulkan
efek pada janin seperti, kelainan bentuk anatomic atau kecacatan pada janin
terutama penggunaan obat pada trimester I, kelainan faal alat tubuh dan
gangguan pertukaran zat dalam tubuh.
Penggunaan obat terlarang selam
kehamilan sangat membahayakan bagi ibu maupun janin. Kokain misalnya, yang
tidak saja menembus plasenta, tetapi juga dapat menghancurkannya, mengurangi aliran darah ke janin dan
menghambat pertumbuhannya. Komplikasi kehamilan yang lain juga dapat terjadi
termasuk keguguran, lahir premature dan lahir mati.
Kadang-kadang pengaruh obat ini baru
terlihat pada bayi yang dilahirkan ketika menginjak usia remaj dan dewasa.
Hampir semua obat yang diberikan pada wanita hamil dapat melalui plasenta dan
mencapai plasenta dan mencapai janin dan beberapa diantaranya dapat mengganggu
perkembangan janin. Maka sebaliknya berhati-hati dalam berhati-hati dalam
memberikan obat sewaktu hamil. Alkohol dalam jumlah banyak selama kehamilan
dapat menyebabkan sejumlah besar masalah pada jani. Hal ini karena alcohol akan
memasuki aliran darah janin dengan jumlah konsentrasi yang sama dengan
konsentrasi alcohol dalam darah ibu, jadi setiap kali ibu minim alcohol
janinnya juga ikut serta. Peminum berat semasa kehamilan disamping
mengakibatkan berbagai komplikasi kehamilan yang serius juga dapat menyebabkan
FAS (Fetal Alcohol Syndrom) pada janin. Digambarkan seperti mengalami kondisi
setelah mabuk, bayi ini lahir
denganukuran kecil, biasanya cacatmental dengan berbagai kelainan bentuk
(terutama pada kepala dan wajah, tangan, dan kaki). Dan angka kematian bayi
yang tinggi.
Resiko pada kehamilan juga dapat
meningkatkan resiko keguguran, lahir premature, berat lahir yang rendah, dan
komplikasi selama masa persiapan kelahiran dan persalinan. Dari bukti yang ada,
nasehat yang terbaik bagi wanita hamil yang akan hamil adalah tidak
mengkonsumsi alcohol. Diharapkan bahwa efek samping alcohol pada kehamilan akan
hilang setelah wanita yang bersangkutan berhenti minum.
Pengaruh sinar rongent atau radiasi
terhadap kehamilan terutama adalah pada trimester I (umur 4 sampai 9 minggu
dari hari pertama menstruasi terakhir). Pada kehamilan trimester I merupakan
tahap dasar pembentukan organ termasuk organ vital otak, sumsum tulang
belakang, jantung, ginjal, dan pernafasan, sehingga paparan sina X-ray pada umur
kehamilan ini akan menimbulkan resiko kecacatan janin, malformasi janin,
retardasi mental pada janin, abortus dan persalinan prematurus. Efek radiasi
terhadap janin tergantung dari umur kehamilan beberapa saat paparan radiasi
berlansung dan seberapa besar jumlah radiasi yang diterima.
Tabel 1.2 Daftar yang berpotensi
membahayakan atau menimbulkan kelainan pada janin
Nama obat
|
Kemungkinan pada bayi
|
Kloramfenikol
|
Gangguan pernafasan, grey sindrom
(sindrom abu-abu)
|
Tetrasiklin
|
Gangguan pertumbuhan tulang,
perubahan warna gigi, gigi rapuh
|
Dehidrosetreptomisin
|
Tuli
|
Steptomosin
|
Gangguan keseimbangan
|
Amitripin
|
Iritabilitas neonates
|
Ampetamin
|
Iritabilitas, tidak mau menyusui,
takhikardi, malformasi kardiovaskuler dan muskuluskiletal
|
Nitrofurantoin
|
Gangguan dalam darah
|
Fenasetin
|
Gangguan dalam darah
|
Anti diabetic per oral
|
Kematian janin dalam kandungan
|
Anti kanker
|
Trombositopenia, cacat bawaan
|
Anti malaria
|
Kelainan congenital
|
Aspirin
|
IUGR
|
Ibu profen
|
Kontriksi duktus arteriosus
|
Paracetamol
|
Disklokasi sendi paha dan clubfoot
|
Vitamin dengan dosis tinggi
|
Kerusakan ginjal, defek susunan
saraf pusat dan kranifasil, skobut, ketidakmampuan belajar, kerusakan hati
dan tulang.
|
Perokok
Pengguanaan tembakau adalah salah
satu penyebab yang menjerumuskan ke masalah-masalah pralahi. Berapa di
antaranya yang serius adalah perdarahan pervaginam, keguguran, tertanamnya
plasenta pada tempat yang tidak normal, pelepasan plasenta yang terlalu dini,
pecahnya ketuban dan persalinan.
Berbagai gangguan terhadap hasil akhir
kehamilan di laporkan berkaitan dengan merokok selama hamil. Gangguan tersebut
adalah berat lahir rendah akibat persalinan premature atau gangguan pertumbuhan
janin, kematian janin dan bayi, serta solusio plasenta. Mekanisme patofisiolofi
yang diperkirakan berperan menimbulkan gangguan kehamilan ini antara lain
meningkatkan kadar karboksi hemoglobin janin, berkurangnya aliran darah utero
plasenta, dan hipoksia. Bahwa ibu hamil yang merokok dapat lamnsung
mempengaruhi dan merusak perkembangan janin dalam rahim. Yang paling penting
sering terjadi adalah berat lahir yang rendah, disamping resiko gangguan
pernafasan pada janin. Hasil penelitian menunjukan baik perokok aktif maupun
pasif ada hubungan dengan kelahiran bayi dengan berat badan rendah, yang berdampak
pada perkembangan anak. Penelitian pada anak-anak 6-9 tahun dengan ibu peroko
aktif, peroko pasif, dan ibu tanpa rokok ketika hamil, menunjukan: anak-anak
dengan ibu tanpa lebih baik dalam kemampuan berbicara, berbahasa, intelektual,
visual, dan perilaku.
Hamil diluar nikah dan Kehamilan tak
diharapkan
Remaja bias bilang kalau seks bebas ata seks pra-nikah itu
enak untuk dilakukan. Akan tetapi, bila remaja melihat , memahami, ataupun
merasakan akibat dari perilaku itu, ternyata hasilnya lebih banyak merugikan.
Salah satu resiko dari seks pra nikah atau seks bebas itu adalah kehamilan yang
tidak diharapkan (KTD). Kehamilan yang tak direncanakan sebelumnha bias merampas
“kenikmatan” masa remaja yang seharusnya dinikmati oleh setiap remaja, lelaki
maupun perempaun. Walapun kehamilan itu sendiri dirasakan lansung oleh
perempuan, tetapi remaja pria juga akan merasakan dampaknya karena harus
bertanggung jawab. Ada dua hal yang bias dan biasa dilakukan oleh remaja jika
mengalami KTD: Mempertahankan kehamilan atau mengakhiri kehamilan (aborsi). Semua tindakan tersebut
dapat membawa resiko baik fisik, psikis maupun social.
Masa sekarang kehamilan yang tiadak diinginkan bukan hanya
terjadi pada pasangan yang telah menikah tapi juga pada perempuan yang
melakukan seks bebas karena terlalu lama berpacaran dan menunda masa menikah
menyebabkan remaja melakukan hubungan seks pra nikah yang kemudian menjadi
hamil. Keadaan ini menyebabkan nereka mengalami resiko fisik, resiko psikis,
resiko social, dan resiko ekonomi. Karena keadaan ini ada yang menyelesaikan
dengan menikah dan mempertahankan kehamilan dan lebih memilih menggugurkan
kandungannya karena sebab-sebab diatas.
Dinegara berkembang, jutaan anak hidup dan bekerja dijalanan
dan banyak diantaranya mereka yang terlibat dalam “seks demi brtahan hidup”
(survival seks) dimana mereka menukar seks untuk memperoleh makanan, uang,
jaminan keamanan maupun obat-obatan terlarang. Hal ini dapat menyebabkan
kehamilan yang tidak diinginkan dan mengakhirinya dengan menggugurkan baik pada
tenaga terlatih maupun tidak.
2.
Faktor-faktor
Fisikologis
yang Mepengaruhi Kehamilan
a. Stresor Internal dan Eksternal
Kehamilan
adalahsuatu krisis maturnitas yang dapat menimbulkan stress, tetapi berharga
karena wanita tersebut menyiapkan diri untuk memberi perawatan dan mengemban
peran baru, wanita tersebut mengubah konsep dirinya supaya dia siap menjadi
seorang yang bebas dan berfokus pada diri sendiri menjadi seorang yang seumur
hidup berkomitmen untuk merawat seorang individu lain.
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Sering kali kita mendengar seorang wanita mengatakan sangat bahagia karena dia akan menjadi ibu namun tidak jarang ada seorang wanita merasa khawatir akan terjadi masalah pada kehamilannya. Perubahan psikologis pada ibu hamil TM I umumnya terjadi penolakan, kecemasan, dan kesedihan, kemudian TM II ibu sudah merasa lebih nyaman dan pada TM III rasa tidak nyaman dapat timbul kembali karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek di samping perasaan sedih akan berpisah dengan bayi dalam kandungannya.
Selama hamil kebanyakan wanita mengalami perubahan psikologis dan emosional. Sering kali kita mendengar seorang wanita mengatakan sangat bahagia karena dia akan menjadi ibu namun tidak jarang ada seorang wanita merasa khawatir akan terjadi masalah pada kehamilannya. Perubahan psikologis pada ibu hamil TM I umumnya terjadi penolakan, kecemasan, dan kesedihan, kemudian TM II ibu sudah merasa lebih nyaman dan pada TM III rasa tidak nyaman dapat timbul kembali karena ibu merasa dirinya aneh dan jelek di samping perasaan sedih akan berpisah dengan bayi dalam kandungannya.
Konflik
dan masalah yang di hadapi seorang wanita yang hamil dapat memberikan pengaruh
terhadap kehamilannya. Dengan suasana hati yang tenang, seorang wanita hamil
dapat melalui dan menjalani kehamilan dengan sehat.
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari luar diri ibu hamil (eksternal).
Faktor psikologis yang berpengaruh dalam kehamilan dapat berasal dari dalam diri ibu hamil (internal) dan dapat juga berasal dari luar diri ibu hamil (eksternal).
v Stresor internal
Faktor psikologis yang berasal dari
dalam diri ibu dapat berupa latar belakang kepribadian ibu dan pengaruh
perubahan dan pengaruh hormonal yang terjadi selama kehamilan. Ibu hamil yang
kepribadiannya immature (kurang matang)
biasanya di jumpai pada calon ibu yang biasanya masih sangat
muda,introvert (tidak mau berbagi dengan orang lain) atau tidak seimbang antara
perilaku dan perasaannya,cenderung menunjukkan emosi yang tidak stabil dalam
menghadapi kehamilannya di bandingkan dengan ibu hamil yang memiliki
kepribadian yang mantap dan dewasa.Ibu
hamil dengan kepribadian yang seperti ini biasanya menunujukkan ketakutan dan
kecemasan terhadap dirinya dan bayi yang di kandungnya selama kehamilan merupakan beban yang sanagat berat dan tidak
menyenangkan selama kehamilan.Sehingga ibu tersebut lebih mudah mengalami
depresi selama kehamilannya.Ia merasa kehamilannya merupakan beban yang sangat
berat dan tidak menyenangkan.
Demikian pula dengan pengaruh
perubahan hormon yang berlangsung selama kehamilan juga berperan dalam
perubahan emosi,membuat perasaan jadi tidak menentu ,konsentrasi berkurang dan
sering pusing.Hal ini menyebabkan ibu merasa tidak nyaman selama kehamilan
tibulnya stres yang menyebabkan ibu sering murung.
Faktor-faktor lainnya yaitu pemicu
stres ibu hamil yang berasal dari diri ibu sendiri.Adanya beban fisikologis
yang di tanggung oleh ibu dapat
menyebabkan gangguan perkembangan bayi yang nantinya akan terlihat ketika bayi
lahir.Anak akan tumbuh menjadi seseorang
dengan kepribadian yang tidak baik,bargantung pada kondisi stres yang di alami
oleh ibunya,seperti anak yang menjadi
seseorang dengan kepribadian
tempramental,autis atau orang yang terlalu rendah diri (minder).Inu tentu saja
tidak kita harapkan .oleh karena itu ,pemantauan kesehatan fsikologis pasien
sangat perlu di lakukan.
v Stresor eksternal
Faktor
psikologis yang berasal dari luar diri
ibu dapat berupa pengalaman ibu misalnya ibu mengalami masa anak-anak yang
bahagia dan mendapatkan cukup cinta
kasih,berasal dari keluarga yang bahagia sehingga mempunyai anak di anggap
sesuatu yang diinginkan dan menyenangkan maka ia akan terdorong secara
psikologis untuk mampu memberikan kasih sayang kepada anaknya.Selain itu
pengalaman ibu yang buruk tentang proses
kehamilan atau persalinan yang meninggalkan trauma berat bagi ibu dapat juga menimbulkan
gangguan emosi yang mempengaruhi kehamilanya.
Gangguan
emosi baik berupa stress atau depresi yang dialami pada trimester pertama
kehamilan akan berpengaruh pada janin karena pada saat itu janin sedang dalam
masa pembentukan. Akan mengakibatkan pertumbuhan bayi terhambat atau BBLR.
Bukan
hanya itu, pada pertumbuhan anaknya nanti anak akan mengalami kesulitan
belajar,sering ketakutan bahkan tidak jarang hiperaktif karna dalam kehamilan
ibu sering merasa gelisah maka terjadi
perubahan neorotransmiter di otaknya dan mempengaruhi neorotransmiter janin
melalui plasenta..Selain itu dapat meningkatkan neural adrenalin,serotonin dan
gotamin yang bias masik ke predaran darah janin sehingga mempengaruhi system
sarafnya.
Oleh
karena itu dalam memberikan asuhan antenatal ,bidan harus mampu memberikan pendidikan parent education sejak
kehamilan trimester I sehingga orang tua mendapat banyak pengetahuan terutama
tentang perubahan yang terjadi selama kehamilan dan di harapkan bias
beradaptasi pd perubahan –perubahan psikologis tersebut.
Pemicu
stres yang berasal dari luar juga
bentuknya sangat bervariasi.Misalnya masalah ekonomi,konflik keluarga
,pertengkaran dengan suami,tekanan dari lingkungan (respos negatif dari
lingkungan pada kehamilan lebih dari 5 kali),dan masih banyak kasus yang
lainnya.
b. Support Keluarga
Ibu merupakan salah satu anggota keluarga yang sangat
berpengaruh sehingga apapun yang terjadi pada ibu akan mempengaruhi keadaan keluarganya.
Bagi pasangan baru kehamilan merupakan kondisi dari masa
anak menjadi orang tua sehingga kehamilan merupakan sesuatu yang di anggap
krisis bagi kehidupan berkeluarga yang dapat di ikuti oleh stress dan
kecemasan.Jika krisis tersebut tidak dapat di pecahkan maka akan menimblkan
tingkahlaku maladatif dalam keluarga dan mungkin akan terjadi perpecahan antara
anggota keluarga.kemampuan untuk memecahkan krisis dengan sukses adalah
kekuatan bagi keluarga untuk menjalin hubungan baik.
Tugas keluarga yang saling
melengkapi sehingga dapat menghindari konflik yang di akibatkan kehamilan dapt
di tempuh dengan jalan : merencanakan dan mempersiapkan kehadiran anak,mengumpulkan
dan memberikan informasi bagaimana
merawat dan menjadi ibu atau ayah bagi bayi.
Sedangkan dukungan keluarga yang
dapat di berikan agar kehamilan daoat berjalan lancer antara lain : Memberikan
dukungan pada ibu untuk menerima kehamilannya ,member dukungan pada ibu untuk
menerima dan mempersiapkan peran sebagai
ibu,member dukungan pada ibu untuk menghilangkan rasa takut dan cemas terhadap
persalinan,member dukungan pada ibu untuk menciptakan hubungan yang kuat antara
ibu dan anak yang di kandung nya melalui perawatan kahamilan dan persalinan yang baik,menyiapkan
keluarga lainnya untuk menerima kehadiran anggota keluarga baru.
Setiap tahap usia kehamilan ,ibu
akan mengalami perubahan baik yang bersifat fisik maupun psikologis . Ibu harus
melakukan adaptasi pada setiap perubahan yang terjadi,dimana sumber stres
terbesar terjadi karena dalam rangka
melakukan adaptasi terhadap kondisi tertentu. Dalam menjalani proses itu ,ibu
hamil sangat membutuhkan dukungan intensif dari keluarga dengan cara menunjukkan
perhatian dan kasih sayang.
c. Subtance abuse
Beberapa jenis obat-obatan bisa menghambat terjadinya
kehamilan atau membahayakan bayi dalam kandungan. Jika ibu minum obat secara
teratur, misalnya untuk mengatasi epilepsy atau diabetes, mintalah nasihat dokter
saat memutuskan untuk hamil. Aspirin dan sulfanilamide cukup aman pada awal
kehamilan, namun banyak yang belum diketahui mengenai efek jangka panjang pada
janin. Hindari obat-obatan yang diduga membahayakan.
Kekerasan yang dialami oleh ibu hamil di masa kecil akan
sangat membekas dan sangat memengaruhi kepribadiannya. Ini perlu diperhatikan
karena pada klien yang mengalami riwayat ini, tenaga kesehatan harus lebih
maksimal dalam menempatkan diri sebagai teman atau pendamping yang bisa
dijadikan tempat bersandar bagi klien dalam masalah kesehatan. Klien dengan
riwayat ini biasanya tumbuh dengan kepribadian yang tertutup.
d. Kekerasan Yang Dilakukan Oleh
Pasangan (Partner Abuse).
Perlakuan kekerasan terhadap fisik atau kekerasan seksual
yang di lakukan pasangannya. Satu kekerasan wanita hamil yaitu Aborsi. Hal ini
di sebabkan karena kehamilan yang tidak di inginkan, Penyebabnya :
v Seks sebelum nikah
v Terlalu banyak punya anak
v Faktor ekonomi
v Korban perkosaan
Kekerasan terhadap pekerjaan (diskriminasi gender), di dalam rumah tangga masih ada tanggung jawab untuk melakukan pekerjaan yang berat, perbedaan ekonomi menyebabkan wanita hamil mendapatkan fasilitas kesehatan yang minim, gizi buruk. Akibat dari kekerasan terhadap wanita hamil yaitu :
Dapat menimbulkan stresbahkan depresi sehingga berpengaruh terhadap janinyang sedang di kandungnya. Janin dapat lahir secara prematur dan mengalami gizi buruk.
Kesakitan dan kematian ibu dan janin. Hal tersebut dapat terjadi jikaibu ibu hamil mendapat perlakuan kekerasan secara fisik ataupun seksual.
Hasil
penelitian menunjukkan bahwa korban kekerasan terhadap perempuan adalah wanita
yang telah bersuami.Setia bentuk kekerasan yang di lakukan oleh pasangan harus
slalu di waspadai oleh tenaga kesehatan jangan sampai kekerasan yang terjadi
akan membahayakan ibu dan bayinya.Sewaktu pasien mengalami perasaan terancam
yang akan berpengaruh pada pertumbuhan dan perkembangan janinnya
3.
Faktor-faktor
lingkungan, social, budaya dan ekonomi yang Mepengaruhi Kehamilan
Kebiasaan
adat istiadat
Ada beberapa
kebiasaan adat istiadat yang merugikan kesehatan ibu hamil. Tenaga kesehatan
harus dapat menyikapi hal ini dengan bijaksana jangan sampai menyinggung
“kearifan local” yang sudah berlaku di daerah tersebut.Penyampaian mengenai
pengaruh adat dapat melalui berbagai teknik, misalnya melalui media masa,
pendekatan tokoh masyarakat dan penyuluhan yang menggunakan media efektif.
Namun, tenaga kesehatan juga tidak boleh mengesampingkan adanya kebiasaan yang
sebenarnya menguntungkan bagi kesehatan. Jika kita menemukan adanya adat yang
sama sekali tidak berpengaruh buruk terhadap kesehatan, tidak ada salahnya jika
memberikan respon yang positif dalam rangka menjalin hubungan yang sinergis
dengan masyarakat.
Terbentuknya janin dan kelahiran bayi merupakan suatu fenomena yang wajar
dalam kelangsungan kehidupan manusia, namun berbagai kelompok masyarakat denagn
kebudayaannya diseluruh dunia memiliki aneka persepsi, interpretasi, dan respon
dalam mengahadapinya. Proses pembentukan janin hingga kelahiran bayi serta
pengaruhnya terhadap kondisi kesehatan ibunya perlu dilihat dalam aspek
biopsikokulturalnya sebagai suatu kesatuan bukan hanya dilihat semata dari
aspek biologis dan fisiologisnya.
Tiap perpindahan dari satu tahapan kehidupan kepada tahapan kehidupan
yang lainnya merupakan suatu masa krisis yang gawat atau membahayakan baik
bersifat nyata ataupun tidak nyata sehingga diadakan serangkaian upacara bagi
wanita hamil untuk mencari keselamatan bagi diri wanita serta bayinya. Contoh
diJawa : ada mitoni, procotan dan brokohan, sepasaran, selapanan.
Berbagai kebudayaan percaya akan hubungan asosiatif antara suatu bahan
makanan menurut bentuk atas sifatnya dengan akibat buruk yang ditimbulkannya
sehingga menimbulkan kepercayaan untuk memantang jenis makanan yang dianggap
dapat membahayakan kondisi ibu atau janin yang dikandungnya. Fkator yang ikut
dalam tingginya AKI di Indonesia adalah faktor social budaya. Ada nilai-nilai
tentang gender dan kodrat yang berkembang dalam masyarakat Indonesia yang perlu
dirubah agar nilai-nilai yang ada dapat memberikan peran yang positif terhadap upaya penurunan AKI. Nilai-nilai
dimaksud yang dapat dihimpun adalah:
·
Kehamilan merupakan peristiwa alami terjadi pada
kaum permpuan sehingga sudah seharusnya resiko ditanggung oleh perempuan.
Kehamilan adalah kodrat perempuan, akan tetapi resikonya haru ditanggung
bersama oleh suami, keluarga, dan perempuan itu sendiri.
·
Sampai saat ini banyak perempaun yang tidak
mempunyai hak terhadap kesehatan reproduksinya. Berapa kali perempuan ingin
hamil selama masa suburnya, kepingin hamil, dengan cara bagaimaan mengatur
kehamilannya.
·
Dalam konteks social dan keluarga, kekuasaan dan
pengambilan keputusan dalam menunggu keluarga. Bahkan setelah terjadi
komplikasi pesalinan pun mereka masih berembuk untuk menentukan sikap sehingga
terjadi keterlambatan pertolongan, karena kurangnya pengetahuan dan kesadaran
tentang berbagai opsion yang tersedia.
·
Kebiasaan di daerah tertentu yang membahayakan
kondisi ibu dan bayinya seperti pada saat hamil dan melahirkan ibu disuruh
tinggal di hutan dalam sebuah gubuk kecil sampai ia melahirkan bayinya
·
Banyaknya mitos yang merugikan perempuan seperti
dilarang makan-makanan tertentu
·
Norma yang berlaku dimasyarakat bahwa perempaun
seyogyanya makan bagian yang terakhir dari suaminya, orang tian dan
anak-anaknya ini menyebabkan banyak perempuan yang mengalami anemia dan
kekurangan gizi kronis
·
Sikap individualistic masyarakat yang
mengganggap kelahiran merupakan tangguang jawab keluarga saja sehingga bantua
/gotong royong membantu ibu hamil, melahirkan tidak ada dalam masyarakat.
Fasilitas kesehatan
Survey yang pernah dilakukan tentang pemanfaatan fasilitas
oleh ibu hamil menunjukkan bahwa alasan kurang memadainya asuhan kehamilan
berbeda-beda berdasarkan kelompok soail/etnuk, usia, dan metode pembayaran.
Alasan yang paling sering adalah karena tidak menyadari bahwa dirinya telah
hamil. Alas an lainnya adalah karena tidak mempunyai cukup biaya untuk
memeriksakan diri. Fasilitas kesehatan mempunyai peran yang penting bagi suatu
kehamilan. Wanita hamil yang secara rutin memeriksakan kehamilan ke fasilitas
kesehatan akan mendapatkan perawatan kehamilan yang lebih baik. Dengan
memeriksakan, deteksi dini terhadap komplikasi yang sedang dihadapi dapat
dilakukan dengan cepat. Hal ini teentu mempengaruhi keadaan kehamilan, dimana
kehamilan akan dapat terus dipantau agar selalu berda dalam keadaan kehamilan
yang sehat. Namun hal ini juga tergantung dari tenag kesehatan yang ada.
Indonesia
merupakan suatu Negara yang laus. Sayangnya luas wilayah ini belum dapat di
imbang dengan cakupa ketersediaan sarana-saran layanan public termasuk dalam
bidang kesehatan. Beberapa desa, masih kesulitan untuk mendapatkan akses
layanan kesehatan. Tidak semua desa memiliki puskesmas dan tenaga medis seperti
dokter, bidan, perwat/mantra. Dan masyarakat yang jau dari sarana kesehatan
akan semakin diburuk lagi manakala fasilitas tranfortasi seperti angkutan umum
yang terbatas atau bias juga fasilitas jalan yang tidak memungkinkan angkutan
umu memasuki di daerah yang jauh dari fasilitas dan apalagi bila malam hari
banyak desa seperti mati lampu yang tidak Nampak aktifitas masyarakat. Tak
dapat dielakkan bahwa masih banyak jala-jalan yang belum diaspal dan jalan yang
diaspalpun banyak yang rusak.
Bila keadaan tersebut
msih banyak di jumpai maka ibu hamil yang akan melahirkan (pada malam ghari)
akan sangat kesulitan mendapatkan layanan kesehatan dari tenaga kesehatan
dengan tepat. Akhirnya bila faktor-faktor yang ada ini saling ketemu maka
kematian ibu dan bayi akan sulit dielakkan.
Ekonomi
Tingkat social
ekonomi terbukti sangat berpengaruh terhadap kondisi kesehatan fisik dan
psikologis ibu hamil. Pada ibu hamil dengan tingkat social ibu hamil yang baik
otomatis akan mendapatkan kesejahteraan fisik dan psikologis yang baik pula.
Status gizi pun akan meningkat karena nutrisi yang didapatkan berkualitas,
selain itu ibu tidak akan terbebani secara psikologis mengenai biaya persalinan
dan pemenuhan kebutuhan sehari-hari setelah bayinya lahir.
Ibu akan lebih
fokus untuk
mempersiapkan fisik dan mentalnya sebagai seorang ibu. Sementara pada ibu hamil
dengan kondisi ibu hamil yang lemah akan mendapatkan banyak kesulitan terutama
masalah pemenuhan kebutuhan primer. Pada sisi lain kesadaran masyarakat akan pentingnya
memeriksakan kehamilan masih kurang. Dengan situasi ekonomi yang sangat sulit
dan pandangn yang belum menjadikan kesehatan ibu hamil dan melahirkan sebagai
kebutuhan poko yang diprioritaskan, akan masyarakat semakin akan berkuarang
untuk berkunjung ke bidan atau tenag kesehatan lainnya untuk memeriksakan
kehamilannya.
Disamping itu kemiskinan yang melilit keluarga ibu hamil
seringkali memaksa ibu yang sedang hamil untuk tetap bekerja seperti sebelum
hamil. Pada hal masa kehamilan akan sangat rawan bila ibu harus banyak bekerja
dan mengeluarkan energy yang besar. Rasa lelah akibat kerja besar yang akan
dilakukan dapat menganggu kehamilan dan janinnya, yang dapat membawa resiko
keguguran dan bahkan kematian bagi ibu.
Faktor fisik seorang ibu hamil dipengaruhi oleh status
kesehatan dan status gizi ibu tersebut. Status kesehatan dapat diketahui dengan memeriksakan diri dan
kehamilannya ke pelayanan kesehatan terdekat, puskesmas, rumah bersalin, atau
poliklinik kebidanan. Adapun tujuan dari
pemeriksaan kehamilan yang disebut dengan Ante Natal Care (ANC) tersebut
adalah :
- Memantau kemajuan kehamilan. Dengan demikian kesehatan ibu dan janin pun dapat dipastikan keadaannya.
- Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan mental ibu, karena dalam melakukan pemeriksaan kehamilan, petugas kesehatan (bidan atau dokter) akan selalu memberikan saran dan informasi yang sangat berguna bagi ibu dan janinnya
- Mengenali secara dini adanya ketidaknormalan atau komplikasi yang mungkin terjadi selama kehamilan dengan melakukan pemeriksaan pada ibu hamil dan janinnya
- Mempersiapkan ibu agar dapat melahirkan dengan selamat. Dengan mengenali kelainan secara dini, memberikan informasi yang tepat tentang kehamilan dan persalinan pada ibu hamil, maka persalinan diharapkan dapat berjalan dengan lancar, seperti yang diharapkan semua pihak
- Mempersiapkan agar masa nifas berjalan normal. Jika kehamilan dan persalinan dapat berjalan dengan lancar, maka diharapkan masa nifas pun dapar berjalan dengan lancar
- Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima bayi. Bahwa salah satu faktor kesiapan dalam menerima bayi adalah jika ibu dalam keadaan sehat setelah melahirkan tanpa kekurangan suatu apa pun
Wanita hamil akan mengalami perubahan fisik selama kehamilannya,
dimana perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap pertumbuhan janin
dalam rahim dan dapat juga dipengaruhi oleh hal-hal yang berhubungan dengan
fisik ibu sebelum dan selama hamil.
Dalam kehamilan
ada beberapa faktor yang memengaruhi kehamilan yaitu faktor fisik,
psikologis dan faktor lingkungan,
sosial, budaya
serta ekonomi
a. Faktor Fisik
Wanita
hamil mengalami beberapa perubahan fisik selama kehamilan pada sistem
tubuhnya. Perubahan ini terjadi karena adanya adaptasi terhadap
pertumbuhan janin dan dapat dipengaruhi oleh beberapa hal yang berhubungan
dengan fisik pada ibu hamil, diantaranya:
· Status kesehatan
· Status gizi
· Gaya hidup
b. Faktor Psikologi
Perubahan-
perubahan psikis pada wanita selama kehamilan, diantaranya :
· Stressor
· Support keluarga
· Substance abuse
· Partner abuse
c. Faktor Lingkungan
Faktor
ini memengaruhi kehamilan dari segi gaya hidup, adat istiadat, fasilitas
kesehatan dan tentu saja ekonomi yang akan memengaruhi keadaan wanita hamil
ALAT BANTU
MENGAJAR
Hand Out,
Infocuss
Papan Tulia,
Spidol
Laptop
Flipchakt
BAHAN DAN
SUMBER
Hand Out
Sap
Power Point
kritik dan saran yang membangun untuk lebih baik kedepannya
BalasHapusmantaap....
BalasHapusmakasih....
Hapus